Kamis, 19 Desember 2013

DUNIA WAYANG KULIT



WAYANG KULIT adalah adalah mainan saya dari kecil. Walaupun saya bukan dari keturunan Dalang ataupun Pelaku Seni Wayang Kulit. Kecintaan saya pada Wayang Kulit diawali sejak saya kelas 1 SD, saat itu ditempat saya tinggal selalu diadakan pagelaran Wayang Kulit sampai berhari–hari tiap tahunnya. Nah sejak itulah saya mengenal apa itu Wayang Kulit.
Waktu terus berjalan kesenangan saya pada Wayang Kulit semakin menjadi, sampai–sampai saya ingin sekali menjadi seorang Dalang Wayang Kulit. Tapi Cita-cita hanyalah tinggal Cita-cita, Dari pihak keluarga seperti kurang mendukung saya dengan alasan kehidupan sebagai seorang Dalang Wayang Kulit tidak bisa menjamin apa lagi saya yang tidak ada keturunan darah Seni Dalang Wayang Kulit.
Pada akhirnya saya pun putus asa, Sempat saya menjauh dari apa itu wayang kulit. Tapi namanya Orang sudah jatuh Cinta, Sudah Seneng dengan Wayang Kulit tetap saja saya tidak bisa menghilangkan kecintaan terhadap Wayang Kulit. Sampai suatu saat saya bertemu, berteman,bergaul dengan teman-teman di FB yang mempunyai hobby yang sama dengan saya hasrat saya untuk mendalami tentang Wayang Kulit semakin menjadi.
Dengan  saya berkenalan dengan orang-orang di FB yang lebih berpengalaman , lebih mengerti tentang Wayang Kulit, saya pun mulai belajar. Mungkin nasib ku tidak sebagus mereka, teman-teman saya di FB mereka malah ada yang sudah jadi Dalang Wayang Kulit ataupun sekedar hobby mengoleksi Wayang Kulit ( Standart Pedalangan ).
Saat ini hari-hari saya jadi berwarna lagi, Cita-cita saya yang dulu sempat terkubur dalam kini mulai perlahan muncul kembali walaupun tidak tercapai sepenuhnya tapi setidaknya saya bisa dekat lagi dengan WAYANG KULIT. Prinsip saya sekarang “ GA HARUS JADI DALANG KALO SENENG DENGAN WAYANG KULIT “ Akhirnya saya memutuskan mengoleksi Wayang Kulit sedikit demi sedikit dan mulai belajar Nyorek/ gambar Wayang kulit sendiri terus saya buat Wayang Kulit.
Walaupun hasilnya tidak bagus-bagus sekali, masih banyak kekurangan disana sini tapi saya tetap bangga atas hasil karya saya sendiri. Dan kesalahan, Kritik, usulan, Celaan teman- teman di FB semakin memotivasi saya untuk menbuat wayang kulit yang lebih baik lagi. Terima Kasih teman-teman J








1.       WAYANG GAYA/ KREASI HOK GIE
Wayang Gaya/ Kreasi adalah Wayang Kulit perpaduan Wayang Purwa dengan Wayang Rai Wong ( Ciptaan Ki Dalang Enthus Susmono – Tegal )
Ide saya ini muncul saat melihat pertunjukan wayang kulit Ki Dalang Enthus Susmono dengan wayang Rai Wongnya.
Dikepala saya lalu muncul ide ingin membuat Wayang Kulit yang lain dari yang biasanya, yaitu memadukan seni Wayang Purwa dan Seni Wayang Rai Wong. Yang definisinya seperti ini:
A.      Bagian kepala, Badan,tangan masih pakai unsur Wayang Purwa.
B.      Bagian Sandangan/ Pakaian, Jarit pakai unsur Wayang Rai Wong.
Walaupun hasilnya agak aneh dan menuai pro dan kontra dari teman-teman saya di FB tapi saya tetap yakin karya saya akan menambah warna di Dunia Perwayangan Indonesia.
Banyak juga yang menyacat Wayang Gaya/ Kreasi saya, Tapi banyak juga yang memberi usulan, tambahan atau saran yang intinya memberi tahu kekurangan dan kelebihan dari Wayang hasil kreasi saya dan juga dukungan pada saya agar tetap berkreasi dengan berbekal pengalaman pertama saya membuat Wayang Gaya/ Kreasi.
Dan berikut  Wayang Gaya/ Kreasi hasil Corekan saya :





1.       RADEN BRATASENA
Raden Bratasena adalah Raden Werkudara/ Bima saat muda. Anggota Pendawa yang nomer dua putra dari Prabu Pandu dan Dewi Kunthi.
Blak Wayang Bratasena

Wayang ini saya buat di Sanggar Wayang Gogon di Solo, dengan tinggi 70 cm.

Dilihat sepintas mungkin tidak begitu terlihat perbedaan Wayang Gaya/ kreasi Bratasena saya dengan wayang Bratasena pada umumnya akan tetapi bila dilihat dari Sandangan jelas berbeda jauh.
Bratasena
Wayang ini sempet buat heboh dunia maya pewayangan/ FB dengan bentuknya yang aneh.
Bratasena
Tidak sedikit yang menyacat,mencibir, menertawakan wayang Gaya/ kreasi pertama saya ini. Tapi seiring berjalannya waktu ada juga yang tertarik dengan wayang Gaya/ Kreasi Bratasena saya ini.

Saat ini Wayang Gaya/ Kreasi Bratasena saya telah dimiliki oleh Ki Dalang Kukuh Bayu Aji, Pageralang-Banyumas.





2.       RADEN SRENGGINI
Raden Srenggini adalah putra keempat Raden Werkudara dengan Dewi Rekathawati, putri Bethara Rekathatama ( Dewa Kepiting ) dari samudra kedasar.
Raden Srenggini

Wujud Raden Srenggini mungkin agak aneh dan menyeramkan dibanding ketiga kakaknya Raden Antasena, Raden Gathotkaca, Raden Antareja ini dikarenakan Raden Srenggini putra dari Dewi Kepiting yaitu Dewi Rekathawati.
Raden Srenggini

Jadi dikepala Raden Srenggini seperti ada Capit kepiting, Wayang Srenggini mungkin hanya bisa kita jumpai di Wayang Kulit Gagrag Banyumasan saja, disolo di Yogya tidak ada.

Wayang Raden Srenggini ini saya buat di Sanggar Wayang Rohayat, Kroya- Banyumas.

Wayang ini masih memadukan unsur Wayang Purwa dan Wayang Rai Wong dan saya tambah juga dengan unsur Wayang Ukur di sunggingannya/pewarnaannya.

Bagian Kepala, badan masih dengan unsur Wayang Purwa, Akan tetapi Bagian Sandangan dan jarit sudah memakai unsur Wayang Rai Wong.
Raden Srenggini

Sunggingan/ pewarnaan dibagian Capit saya buat dengan unsur Wayang Ukur yaitu Transparan/ Gradasi. Jadi kalo kita lihat dibayangan Wayang ini dibagian Capit terlihat trasnparan dan berwarna kekuning-kuningan.

Saat ini Wayang Gaya/ Kreasi Raden Srenggini saya telah di koleksi oleh Bapak KP Hardi Danuwidjoyo, Jakarta.







3.       BETHARA GURU/ MANIKMAYA
Bethara Guru/ Manikmaya adalah Raja para dewa diKahyangan Jongringsaloka, Raja Dewa yang mengatur semua alam kahyangan. Dia adalah putra ketiga Sang Hyang Wenang, Dia juga adik dari Semar dan Togog.

Bethara guru miliki empat lengan tangan karena kena tulah/ Kutukan akibat omongannya sendiri.
Bethara Guru

Wayang Bethara Guru Hasil corekan saya agak berkiblat dari wayng ukur tapi tetap pakem yaitu msih menunggangi Lembu Andini bukannya Naga atau Buaya.
Bethara Guru
Saya mencorek wayng bethara Guru ini memang agak saya buat ukuran yang lebih besar dari ukuran normal, tinggi total 75cm hampir setara dengan wayang Werkudara Soloan. Pewarnaan/ penyunggingan wayang ini juga saya buat semi wayang ukur jadi ada bagian bagian  yang transparan seperti makuthonya,tombak, tanduk
Bethara Guru
 




4.       RADEN ANTAREJA/ ONTOREJO
Raden Antareja adalah putra sulung Raden Werkudara dengan Dewi Nagagini, putri Bethara Antaboga ( Dewa Naga ) dari Saptapratala.
Blak Antareja



Banyak jenis wayang Antareja, ada yang menggambarkan satria yang gagah perkasa, ada juga yang menggambarkan satria berkepala naga. Sedang wayang gaya/ Kreasi saya menggambarkan Satria gagah dengan kulit tubuh/ badan dipenuhi sisik naga berwarna hijau mengkilap.
Raden Antareja
Bagian Kepala badan masih berkiblat dengan wayang purwa dan Sandangannya berkiblat dari wayang rai wong dengan motif jarit meg Mendungan ala Cirebonan.
Wayang Gaya antareja ini saya buat di Manyaran solo, tepat’y di Sanggar wayang Tukimin.


Raden Antareja
Wayang Gaya/ kreasi Antareja ini sekarang juga telah dimiliki oleh Bapak KP Hardi Danuwidjoyo – jakarta.

 

 

6.       RADEN GATHOTKACA/ RADEN TETUKA/ RADEN PURBAYA/ RADEN GATOTKACA

Raden Gathotkaca adalah anak ke2 Raden Werkudara dengan Dewi Arimbi. Wayang Gathotkaca ini saya buat di Sanggar Wayang Nanang Kediri, Jawa Timur 
blak gatotkaca

Niat Hati badan Gatotkaca ini ingin saya gembleng/ cat emas tapi berhubung harga grenjengnya yang agak mahal saya putuskan untuk saya cat oren tapi malah jadi kaya gini hasilnya. 
Gembingan Gatotkaca
Tapi tak apa saat ini saya juga sedang merevisi wayang gathotkaca ini biar lebih bagus lagi hasilnya.
Gathotkaca


Gathotkaca







7. PRABU SASRAWINDHU/ RATU SABRANGAN


Wayang Gaya/ Kreasi saya yang lain adalah wayang Ratu Sabrangan, bisa dikasih nama apa saja terserah dalangnya.
Ratu Sabrangan
ini wayang saya buat di Seno - Solo untuk Gembingannya dan untuk nyunggingnya saya percayakan pada mas Sunarto - Wonogiri. Wayang ini mungkin lebih aneh lgi karena menggunakan Garuda Mungkur yang tidak lazim yaitu Kepala Gajah.
blak Ratu Sabrangan
Untuk membuat wayang ini saya tidak hanya berkiblat dengan wayang purwa dan wayang Rai wong saja, tapi juga memadukan unsur dari wayang Ukur.
Ratu Sabrangan
Rencana wayang ini juga mau saya buat transparan dibagian -bagian tertentu tapi ga jadi, penyunggingnya kurang maksud dengan keinginan saya.
Saat ini wayang ini telah dimiliki oleh Ki Dalang Kukuh Bayu Aji dari Banyumas.







8. TRINETRA

Trinetra adalah Putra Ratu Ngalengka yaitu prabu Dasamuka/ Rahwana. Wayang Trinetra memiliki 3 buah mata.
Trinetra
Blak Trinetra
Saya sendiri mengexpresikan wayang Trinetra ini dengan berbagai lintas Gagrag Pewayangan. Wayang ini Berkiblat Gagrag Soloan tapi juga Gagrag Jawa Timuran kalo dilihat dari Gelungnya. Sebab wayang jawa timuran indentik dengan Makutho dan Gelung.
Wayang Ini Saya Buat di Sanggar wayang Hernot Solo.

Trinetra


Dan saat ini Wayang ini telah dimiliki oleh Pak KP Hardi Danuwidjoyo - Jakarta.






9.       RADEN KUMBOKARNO

Raden Kumbokarno adalah Tokoh Alengka yang berbudi luhur,  Dia adik Prabu Dasamuka berwujud raksasa tapi berhati Ksatria. Raden Kumbokarno rela gugur dimedan pertempuran melawan Prabu Rama Wijaya. Akan tetapi Dia gugur demi melindungi Tumpah Darah Negara Alengka bukan karena membantu atau pun membela Kakaknya Prabu Dasamuka yang telah menculik Dewi sinta.
Blak Kumbokarno

Ini Wayang Gaya/ Kreasi saya yg terbilang cukup besar. Tinggi hampir 90cm.

Wayang Raden Kumbokarno ini saya buat gembingannya di Sanggar Wayang Nanang – Kediri Jawa Timur.

Wayang ini belum sempat saya Sungging karena saya masih bingung menentukan warna apa yg cocok buat wayang Kumbokarno ini.

1 komentar: